Sampai Bila?

bismilahirahmanirahim

Assalamualaikum


adakala air mata tetap menitis walau kau tahu tiada punca yang dapat kau alaskan
menjadi bahan utama mengapa ia mengalir bukan?

dan ini adalah hidup
menjalani titian2
yang penuh onak dan duri
yang penuh curiga dan sangsi
yang penuh jiwa dan rasa
air dan mata
cinta dan kasih
barangkali sedikit sentuhan

ini hidup
pahit bagaimanapun
kau tetap bangun tiap hari untuk hadapi
aku tahu
terkadang hati meminta agar terus tidur
tanpa rasa duka
perit menjalani rasa
harus di hapuskan begitu sahaja

namun sampai bila?
sampai bila harus lari dari hadapi masalah
sampai bila harus diam tak terkata
sampai bila hanya menuding ke arah yang lain
tanpa mengaku yang diri ini serba hina

ini hidup
di sekeliling penuh dengan warna
bukan hanya hitam dan putih
bukan hanya cerita 
dan tulisan semata
cara kau mewarna kanvasmu mungkin berbeza dengan
aku mencoret di atas kanvas ku

kata seorang lelaki yang paling hebat di dunia ini

" kita di lahirkan putih, ibubapa yang mencorakkan kita"

sedarikah kau
asasnya sudah ada
si warna
kau berhak memilih untuk menentukan
warna seterusnya

tega kah menyalahkan asas yang kau sendiri sedar akan buktinya
kalau akarnya salah
dan kau tahu itu salah
bangkit
perbetulkannya

bukan hanya menuding kesalahan yang kau sendiri tahu
salahnya pada apa
sampai bila harus berdiam diri
menganggap dirimu redha dengan takdir
sedangkan kau pasrah dengan takdir
sampai bila???

sampai bila???

tahukah kau di sudut hati mu itu terllau ingin sesuatu yang sangat mendamaikan
tipu jika kau katakan tidak
tipu jika kau kau cukup damai
dengan dunia
dengan bnda2 yg hanya memeriahkan jiwa
untuk sementara
sedangkan kau tahu ada penawar yang sangat terbaik di dunia
tetapi kau menafikannya?

pasrah bukan?
hidup di sebalik redha
itu kata mu
tepuk dada tanya imanmu
di mana statusnya kini
di atas?
di bawah?
atau sedang terbang ke langit ke- 7?

sekali lagi
tepuk dada tanya iman mu

masihkah ada di hati
atau sedang nazak dengan kehausan cinta-Nya
kerana terlalu penuh dengan cinta duniawi barangkali
tidak. tidak padamu
kau tahu
kau sebaik manusia
haruslah kau tanya pada imanmu
di mana letaknya
kecintaanmu

sampai bila harus di nafikan haknya
sampai bila?

esok
lusa
tulat
minggu depan
mungkin saat nafas di hujung tanduk

Allah sentiasa ada
tak pernah meninggalkan kita
tak pernah lupa siapa kita
tak pernah berpaling kecuali jika kita membuatnya berpaling

sekali hati di ketuk, jangan biar ia tidak di singgah lagi

**************************
Nisrina Syaurah

Comments

Popular posts from this blog

NS1

new year event!

Bahagia cara aku